Materi

1.Cara Pemberian Obat

CARA PEMBERIAN OBAT

1.Persiapan pemberian obat melalui IV, IM, Sub kutan, dan intra kutan :
A.Persiapan pemberian obat melalui intravena (IV)
Spoit dan jarum steril dalam tempatnya
Obat-obatan yang diperlukan
Nirbekken / bengkok
Kapas aseptik
Bak spoit steril
Turnikel
Tempat untuk menampung kotoran
Perlak dan alasnya
Gunting
Plester
Baskom berisi larutan desinfektan untuk mencuci tangan
Handuk dan handscoen
B.Persiapan pemberian obat melalui intramuskuler (IM)
Spoit (ukuran beragam sesuai dengan volume obat yang akan diberikan)
Jarum steril
Kassa antiseptik
Obat-obat yang diperlukan (ampul atau vial obat)
Cairan pelarut, misalnya NaCl atau aquades
Bak spoit steril yang tertutup
Bengkok yang berisi larutan desinfektan
Tempat untuk menampung kotoran
Perlak dan alasnya
Baskom yang berisi larutan desinfektan untuk cuci tangan
Handuk dan handscoen
C.Persiapan pemberian obat melalui sub cutan
Spoid dan jarum steril
Obat yang diperlukan
Kapas antiseptik steril
Ampul atau vial dari obat yang steril
Kasa steril untuk membuka ampul
Nirbekken / bengkok
Baskom berisi larutan desinfktanuntuk mencucui tangan
Handuk dan handscoen
D.Persiapan pemberian obat melalui intra cutan
Spoit dan jarum steril
Kasa antiseptik
Obat yang diperlukan
Bak spoit steril
Bengkok
Baskom berisi larutan desinfektan untuk mencuci tangan
Handuk dan handscoen
2.Cara pemberian obat melalui IV, IM, Sub kutan, dan intra kutan :
A.Pemberian obat melalui intravena (IV)
Pastikan adanya order pengobatan
Peralatan disiapkan
Yakinkan bahwa pasien benar, memberikan HE (healt education) dan beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan, kemudian bantu mengatur posisi yang enak.
Cuci tangan kemudian gunakan handscoen
Lakukan skin test jika ada alergi terhadap pasien maka batalkan pemberian obat tetapi jika tidak ada alergi maka bisa dilanjutkan
Tentukan dan cari vena yang akan ditusuk
Bila vena sudah ditemukan misalnya basilika, atur lengan lurus dan pasang turnikel sampai vena benar-benar dapat dilihat dan diraba kemudian desinfeksi dengan menggunakan kapas alkohol
Siapkan spoit yang sudah berisi obat. Bila dalam tabung masih terdapat udara, maka udara harus dikeluarkan
Pelan tusukkan jarum kedalam vena dangan posisi jarum sejajar dengan vena dan lubang jarum menghadap keatas. Untuk mencegah vena tidak bergeser tangan yang tidak memegang spoit dapat digunakan untuk menaan vena sampai jarum masuk vena
Lakukan aspirasi dengan cara menarik pengokang spoit. Bila terisap darah berarti sudah didalam vena, jika tidak terisap/keluar darah berarti belum didalam vena. Bila sudah didalam vena maka lepaskan turnikel dan masukkan obat perlahan-lahan sampai habis.
Setelah obat masuk semua, segera cabut spuit dan buang ditempat pembuangan sesuai prosedur.
Rapikan pasien dan atur dalam posisi yang enak
Observasi keadaan pasien dan catat semua tindakan anda kemudian tanda tangan (nama terang)
B.Pemberian obat melalui intramuskuler (IM)
Pastikan adanya order pengobatan
Peralatan disiapkan
Siapkan obat dengan mengambil obat dari ampul atau vial. Periksa urutan medikasi terhadap rute, dosis dan waktu pemberian
Yakinkan bahwa pasien benar, memberikan HE (healt education) dan beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan, kemudian bantu mengatur posisi yang enak.
Cuci tangan kemudian gunakan handscoen
Tentukan lokasi penyuntikan, pilih area yang bebas dari lesi, nyri tekan, bengkak dan radang. Bersihkan kulit dengan pengusapan antiseptika secara melimgkar dari dalam kedalam keluar
Siapkan spoit yang sudah berisi obat, buka penutup jarumnya dengan hati-hati, dan keluarkan udara dalam spoit
Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk membentangkan kulit pada area yang akan ditusuk, pegang spoit antara jempol dan jari-jari kemudian tusukkan jarum secara tegak lurus pada sudut 90o
Lakukan aspirasi untuk mengecek apakah jarum tidak mengenai pembuluh darah denga cara menarik pengokang. Bila terisap darah, maka segera cabut spuit, buamg dan ganti yang baru. Bila tidak terisap darah, maka perlahan-lahan masukkan obat dengan cara mendorong pengokang spuit
Bila obat sudah masuk semua, maka akan segera cabut spuit dan dan lakukan masage pada area penusukan
Rapikan pasien dan atur dalam posisi yang enak
Buang spuit pada tempat yang telah disediakan, bereskan peralatan
Observasi keadaan pasien dan catat tindakan anda
C.Pemberian obat melalui sub cutan
Cuci tangan kemudian gunakan handscoen
Peralatan disiapkan
Masukkan obat dari vial atau ampul kedalam tabung spuit dengan cara yang benar
Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan atur dalam posisi yang nyaman (jangan keliru pasien, bantu pasien pada posisi yang mana lengan, kaki, atau perut yang digunakan injeksi dapat rileks)
Pilih area tubuh yang akan disuntik, kemudian Bersihkan kulit dengan pengusapan antiseptika secara melimgkar dari dalam kedalam keluar
Siapkan spuit, lepaskan penutup secara tegak lurus sambil dan keluarkan udara dari spuit
Pegang spoit dengan salah astu tangan antara jempol dan jari-jari pada area injeksi dengan telapak tangan menghadap kearah samping atau keatas untuk kemiringan 45o. Gunakan tangan yang tidak memegang spoit untuk menghangkat dan merentangkan kulit, lalu secara hati-hati dan mantap tangan yang lain menusukkan jarum. Lakukan aspirasi, bila muncul darah, maka segera cabut spoit untuk dibuang dan diganti dangan apoit yang baru pula. Bila tidak muncul darah, maka pelan-pelan dorong obat kedalam jaringan
Cabut spoit lalu usap dan massage pada area injeksi. Bila tempat penusukan mengeluarkan darah maka tekan area tusukan dengan kasa steril kering sampai perdarahan berhenti
Buang spuit pada tempat yang telah disediakan, bereskan peralatan
Rapikan pasien dan atur dalam posisi yang enak
Cuci tangan
Observasi keadaan pasien dan catat tindakan anda
Kaji keefektifan obat.
D.Pemberian obat melalui intra cutan
Cuci tangan kemudian gunakan handscoen
Peralatan disiapkan
Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Pilih area tubuh yang akan disuntik,misalnya lengan kanan dan lakukan desinfeksi dengan pengusapan antiseptika secara melimgkar dari dalam kedalam keluar
Pegang erat lengan pasien dengan tangan kiri anda dan tangan yang satunya memegang spoit kearah klien
Tusukkan spoit dengan sudut 15o pada epidermis kemudian teruskan sampai dermis lalu dorong cairan obatnya. Obat ini akan menimbulkan tonjolan dibawah permukaan kulit
Cabut spoit, usaplah pelan-pelan arwa penyuntikan dengan kapas antiseptik tanpa memberikan massage(massage dapat menyebabkan oabt masuk kejaringan atau keluar melalui lubang bekas tusukan)
Buang spuit pada tempat yang telah disediakan, bereskan peralatan
Rapikan pasien dan atur dalam posisi yang enak
Cuci tangan
Observasi keadaan pasien dan catat tindakan anda
3.Cara perdokumentasian pemberian obat :
Jika hasil pengkajian menunjukkan bahwa perlu dilakukan pendidikan kesehatn maka perawat harus membuat perdokumentasian khusus untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan pada klien dan keluarganya.
Pada saat klien telah diberikan informasi tentang mamfaat / fungsi dari pemberian obat yang dilakukan,maka perawat segera membuat urat persetujuan tindakan medik (informedcontent) sebagai aspek legilitas dalam perlindungan hukum bagi perawat.
Catat semua alat yang digunakan, baik jenisnya, jumlahnya maupun dosisnya, sebagai pertanggungjawaban adiministrasi pengobatan pada pihak R.S
Buat laporan dengan mencatat langkah-langkah prosedur pemberian obat
Catat kapan pemberian obat dan obat oapa yang telah diberikan serta Catat perubahan yang dirasakan oleh pasien setelah pemberian obat tersebut.
Dokumentasi harus segera dilakukan pada setiap pelaksanaan pemberian obat
Pastikan kebenaran akan setiap pencatatan yang dilakukan
Mencatat nama perawat yang melakukan penyuntuikan serta tanda tangan.

Menghitung Dosis Obat untuk Anak

Obat untuk anak biasanya dihitung menurut berat badan. Ada yang dihitung kebutuhan sehari dibagi 3 dosis, ada yang dihitung per kali, lalu diberikan tiga dosis. Sayangnya ekmasan obat sering tidak seragam. Kapsul A dan B dari obat yang sama berisi dosis yang lain. Satu sendok dapat berisi miligram obat yang berbeda.

Penurun demam

Obat standar biasanya parasetamol (generik) yang dijual dengan nama dagang Tempra, Panadol, Sanmol, Bodrexin dll. Dosis parasetamol adalah 10-15 mg/kgBB/kali. Misalnya, anak dengan berat badan 10 kg memerlukan parasetamol 100-150 mg setiap kali pemberian. Sayangnya, takaran parasetamol berbeda-beda. Satu sendok 5 ml dapat berisi parasetamol 125 mg, 160 mg, atau 250 mg (bentuk Forte). Setiap 0,1 ml drops berisi parasetamol 10 mg.
Masa kerja parasetamol agak pendek, sehingga sering memerlukan 4 kali pemberian/hari. Parasetamol tidak merangsang lambung, tetapi pemberian terlalu banyak dan terlalu lama menyebabkan gangguan fungsi hati.
Obat standar lain, misalnya, ibuprofen (Proris). Dosis adalah 10 mg/kgBB/kali. Setiap sendok obat 5 ml dari Proris Suspensi berisi 100 mg, sedangkan Proris Forte berisi 200 mg. Proris sebaiknya diberikan setelah makan untuk menghindari iritasi lambung.

Obat pilek

Yang paling sering adalah pseudo-ephedrin, misalnya Alco, Actifed, Neo-Triaminic. Kemasan dalam bentuk drops memudahkan pemberian untuk anak kecil. Untuk bayi kurang dari 1 tahun diberikan 0,2-0,4 ml setiap kali, boleh diulang 3 kali sehari. Obat ini menyebabkan mengantuk.

Obat batuk

Obat batuk hitam masih menjadi standar. Boleh diberikan. Selain itu sering digunakan Bisolvon atau Mucopect untuk mengencerkan lendir.

Obat diare

Sebenarnya sebagian besar diare disebabkan oleh virus dan akan sembuh sendiri dalam 3-4 hari. Obat terpenting adalah menjaga agar tidak terjadi kekurangan cairan tubuh. Pemberian larutan gula-garam merupakan hal paling penting. Pedialyte merupakan cairan gula-garam yang komposisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berikan sebanyak jumlah feses yang keluar, kira-kira 30-50 cc setiapo mencret. Bila menggunakan oralit, harus di encerkan karena komposisi oralit dirancang untuk orang dewasa. Oralit untuk 200 ml diencerkan sampai 300 ml.

Takaran obat sering menyusahkan.

Drops. Sering digunakan untuk memberikan obat berbentuk cair untuk bayi. Ada pipet dengan ukuran, misalnya 0,4 ml; 0,3 ml. Ada pula pipet yang digunakan untuk menghtung tetesan, misalnya 3 x 10 tetes. Obat berbentuk tetesan jangan diberikan langsung ke mulut bayi karena bisa kelebihan bila obat menetes dengan cepat.Pipet juga jangan langsung, karena pipet menjadi kotor bila tersentuh mulut.
Sendok obat. Satu sendok the dimaksudkan sama dengan satu sendok obat, yang berkuran 5 ml. Biasanya ada gars di tengah menunjukkan 2,5 ml. Satu sendok makan artinya 15 ml.
Puyer. Dokter di Indonesia masih suka memberi puyer. Biasakan untuk meminta copy resep sehingga kita tahu apa yang diberikan kepada bayi. Buka puyer dan tuangkan isinya ke dalam sendok kecil. Lalu berikan air, diaduk dengan sendok kecil sampai larut. Pemberian puyer agak repot karena seringkali rasanya pahit, obat sulit larut dan lain-lain. Puyer yang terkena udara sering menjadi basah karena sifatnya menarik air jangan digunakan lagi.